Outlined Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 16 Februari 2012

batik tulis ngalaman



MALANG - Untuk mengenalkan Batik Malangan agar diketahui masyarakat lokal maupun mancanegara telah digelar peragaan busana Batik Tulis Celaket di Malang Olympic Garden (MOG), Senin (4/7).


Peragaan batik ini diperagakan oleh 12 orang dari Andree Modelling School (AMS) itu dalam rangka promosi batik khas Malang supaya hasil budaya masyarakat Jawa itu bisa go internasional.

Pembina UKM Batik, Dra Hj Heri Pudji Utami MAP memberikan respon positif terhadap gelaran batik kali ini. Istri Walikota Malang itu mengimbau agar batik terus dilestarikan, terutama bagi kalangan generasi muda bangsa ini. "Jika bukan para anak muda, siapa lagi yang akan melestarikan budaya batik ini?
Apabila para generasi muda enggan meneruskan budaya asli Jawa ini, maka lambat laun budaya ini akan hilang dari peradaban," ucapnya.

Perempuan yang akrab disapa bundanya arek Malang itu menambahkan, selain model dan motif Batik Tulis Celaket ini banyak diminati, ia juga merasa bangga terhadap pengelola batik yang ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto 1 F 85 itu (Hanan Djalil, red) karena bisa memberdayakan 500 anak-anak putus sekolah dan anak berkebutuhan khsusus. "Mereka diajari membatik secara gratis, dan setelah mahir direkrut menjadi karyawan," tuturnya.

Meski dengan berbagai keterbatasan fisiknya, akan tetapi dibalik semua itu setiap manusia pasti mempunyai kelebihan. "Mereka yang mempunyai keterbatasan fisik telah membuktikan dengan hasil karya yang sangat memuaskan. Jadi, keterbatasan fisik bukan sebuah alasan untuk tidak berkarya dalam berbagai bidang," ungkapnya.

Ketua panitia Hanan Jalil mengatakan, saat ini Batik Malangan sudah mulai menunjukkan eksistensinya di level nasional dan bahkan di tingkat dunia. Bukti nyatanya, kata Hanan, saat ini batik telah diakui oleh dunia internasional sebagai hasil budaya Indonesia, khususnya Jawa. "Gelaran seperti ini adalah salah satu cara yang efektif untuk memperkenalkan dan menanamkan kecintaan terhadap batik, dan sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga dengan adanya batik ini," ujarnya.

Ia menambahkan, peragaan berlangsung meriah dan dihadiri oleh komedian ibukota seperti Tarzan, Tessy alias Kabul, Mamik, Polo serta penyanyi campursari, Didi Kempot. Acara yang bertajuk Tiga Jam Bersama Batik Tulis Celaket itu tidak hanya menarik perhatian tamu undangan dari kalangan PNS Pemkot Malang tapi juga para pengunjung MOG.

Busana batik yang diperagakan oleh sekitar 12 orang dari Andree Modelling School (AMS) itu adalah dalam rangka promosi batik khas Malang serta agar hasil budaya masyarakat Jawa itu bisa go internasional. Berbagai motif dan model batik tulis Celaket ini tidak hanya diperagakan oleh model profesional tapi juga diperagakan oleh model cilik yang sangat lucu dan tidak mau kalah dengan seniornya saat melenggak-lenggok di panggung.

Batik tulis Celaket yang diperagakan para model ini, mayoritas menampilkan perpaduan warna-warna terang dan cenderung modern. Seperti warna hijau dengan goresan putih, merah muda, oranye, kuning, dan lain sebagainya. Perpaduan warna dan model batik ini disesuaikan dengan tren warna yang sedang banyak digandrungi masyarakat. Meski tidak seperti batik-batik dari Solo, Batik Tulis Celaket ini banyak diminati masyarakat, khususnya di Malang Raya. (jok-Dinkominfo) 5 juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar