tag:blogger.com,1999:blog-3055198660023966012024-03-13T08:28:12.125-07:00Arema 87info gawe nawak2 ongis nade!!!IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-59977401986884938042012-08-27T07:08:00.000-07:002012-08-27T07:08:01.610-07:00sepatah kata<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bisik jiwa tlah terputus dalam satu hembusan nafas <br />Janji suci tlah kau ingkari tuk bersama <br />Dalam tawa dan duka <br />Yakinlah selalu … sobat <br />Bawa segala luka yang menyobek hatimu <br />Adalah pisau yang mengalir di setiap tetes darahku <br />Kesedihan yang nampak di raut mukamu <br />Adalah kepedihan terdalamku <br />Ketidakramahan dirimu adalah penyobek hatiku <br />Taukah kau sobat? <br />Bahwa secercah tawa yang dulu slalu menghiasi wajahmu <br />Kini tlah pudar dan bukan lagi <br />Kebanggaan dalam tali hati antara kau dan aku <br />Kini kau telah melepas jemari itu <br />Padahal aku rapuh tanpa tangan itu <br />Aku ingin kau selalu menjaga dan melindungiku <br />Sobat … <br />Sebuah tamparan yang selalu kudapat bila kusalah <br />Sebuah bimbingan yang selalu merangkulku bila kulemah <br />Kini tak akan pernah kudapati lagi <br />Kemana aku harus mencari itu semua? <br />Kau pergi tanpa mengucap sepatah kata pun <br />Kau telah memutus persahabatan itu <br />Persahabatan yang suci <br />Kini tlah kau nodai dengan kebungkaman, kebohongan, dan kebosanan <br />Semuanya penuh kepura-puraan <br />Kau jadikan persahabatan <br />Sebagai tempat berlabuh <br />Tuk mencari pengalaman kehidupan <br />Kenapa kau lakukan ini? <br />Ku diam dalam kebungkaman yang penuh kesakitan <br />Sedangkan dirimu tertawa penuh keriangan <br />Lalu kini ku bertanya: <br />Apa menurutmu seorang sahabat? <br />And sahabat yang tulus seperti apa? <br />Kau hanya diam tak bisa menjawab <br />Sobat …<br />
Maafkan diri ini bila diri ini bersalah <br />Meski kau telah pergi <br />Bagiku kau selalu ada dalam hatiku <br />Karena kau adalah sahabatku <br />Dari dulu dan sampai kapan pun</div>
IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-27602187875898513642012-08-27T06:55:00.001-07:002012-08-27T06:55:48.197-07:00kesetiaan menggila<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
SEORANG
temanku -- yang mungkin telah lama menggila, menyebutku seorang bangkai manusia
yang bergentayangan. Tiada jalan lain, untuk mengembalikan sejatinya hidup agar
aku menjadi gila atau paling tidak sesekali menjadi orang gila. Harus berani
jalan-jalan di sembarang tempat, misalnya di pasar-pasar, tempat perbelanjaan,
kantor-kantor intansi pemerintahan, dll, termasuk kalau memungkinkan di tempat
peribadatan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Untuk
memulai itu kau harus pertama kali berkencan atau konsultasi dulu dengan orang
gila,” lanjut teman gila itu, “Jika mengaku lelaki normal, kencanilah wanita
yang sudah gila. Jangan cari jauh-jauh, dekatilah wanita yang kerap berada di
jembatan itu sepuasmu,” ujarnya sebelum kepergiaannya menjalani hidup menjadi
orang gila.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Wah,
barangkali omongan itu sebagai upaya mencari pertemanan agar dia tak sendiri.
Aku pikir, barangkali agar komunitas orang gila semakin meningkat, begitu?
Entahlah, malam memang mulai meremang di mataku. Angin berkesiut dari utara, rasa
gigil mulai terasa menyungkup.<br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Kulihat
di tangan wanita itu sebuah telpon seluler tengah diutak-atik. Entah sms-an,
chatingan, facebookkan atau internetan. Juga, entah telpon seluler beneran atau
bohongan, entah pura-pura sms-an, chating-chatingan, facebook atau apa-apaan. Namun
sinar dari benda kecil persegi itu menyiratkan lampu dan menerpa wajahnya yang tampak
digasak kegelisahan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Selamat
malam..,” sapaku kembali seperti gila.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Ada
yang Anda tunggu?” lagi-lagi aku menyapa seperti gila. Mungkin itu sapaan yang
asal nerocos. Sebab, kenapa aku tidak bertanya siapa namanya, atau apa yang
dilakukannya malam-malam begini.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Engkau
sedang menunggu seseorang?” aku mengulangi bertanya, sambil memperbaiki kalimat
asal nerocos tadi. Nah, kali ini ia menoleh kepadaku dan melempar senyuman.
Kulihat gincu, bedak, alis mata, tahi lalat menghias wajahnya.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Saya
sedang menunggu suami saya,” katanya.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Suami?”
aku berkerenyit.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Ya,
suami saya sedang membeli rokok. Saya disuruh menunggunya di sini sampai suami
saya datang kembali..”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Oh,
kapan itu?”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Duapuluh
tahun yang lalu.”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Aku
terbelalak. Aku terbelalak mungkin bukan suatu mendengar ketidakmungkinan. Aku
terbelalak, karena jangan-jangan dia tengah meledek aku dan sesungguhnya ia
tidak tengah menunggu suaminya. Aku terbelalak, karena mungkin ia menganggap
siapa pun lelaki yang mendekatinya adalah suaminya. Aku terbelalak karena tidak
ada reaksi lain selain terbelalak.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Ini
sungguh aneh. Tapi benarkah itu?</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Lalu,
tentang duapuluh tahun itu?</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Rentang
waktu yang amat panjang. Waktu kelahiran seseorang yang bisa menjadi dewasa.
Duapuluh tahun, merupakan satu generasi. Selama itu, tentu banyak peristiwa
menarik sudah terjadi. Nasib pun bisa berubah dua atau tiga kali dalam waktu
selama itu. Aneh. Sungguh aneh. Aku tak menemukan perubahan yang berarti pada
wanita itu.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Lalu,
aku jadi teringat sebuah cerpen karya anak bangsa, dimana di dalamnya
menceritakan seorang wanita berdiri dekat tiang listrik. Ia tengah menunggu
lelakinya selama sepuluh tahun yang tengah mencari rokok. Cerita itu -- setelah
konfirmasi pertemanan dengan penulisnya di facebook, terinspirasi dari bukunya
Iwan Simatupang. Dalam buku itu, katanya, ada cerita yang hampir sama. Yakni
seorang wanita ditinggal suaminya yang tengah membeli rokok, dan istrinya
disuruh menunggu di pojok jalan. Dan sejak itu istrinya tak melihat suaminya
lagi.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Ya,
menunggu puluhan tahun. Menunggu seorang yang tengah membeli rokok? Persis apa yang
tengah terjadi pada wanita itu. Bahkan yang ini lebih gila, duapuluh tahun.
Apakah ini suatu perwujudan dari sebuah karya pujangga dan jatuh pada sebagai
pelakonnya?</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Waktu
duapuluh tahun itu sangat lama, bukan?” Aku pikir, aku bertanya bodoh. Wanita
itu masih menunjukkan ekspresi menunggu. “Duapuluh tahun, bukan main-main. Bisa
beranak-mantu dan bercucu bagi seseorang. Bisa pula seseorang menjadi ompong
dan ubanan. Ya, ini bukan main-main.”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Tapi
aku akan tetap menunggu.”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Ah,
kesetiaankah namanya?”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Barangkali
kekuatan yang dipunyai oleh wanita dalam keadaan seperti itu adalah kesetiaan.
Kesetiaan yang gila tentunya. Tapi, aneh rasanya, aku bisa menemukan kesetiaan
semacam itu di tengah zaman yang pelan-pelan sudah tidak mempercayai lagi
kesetiaan?</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Suamimu
belum juga datang?”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Belum,”
katanya tenang. Lalu disedotnya rokok itu dalam-dalam. Aku memang belum melihat
seseorang yang datang, kecuali diriku.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Tentu,
Anda sudah mengalami banyak peristiwa selama menunggu kedatangan suami?”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Tentu.
Tentu. Banyak sekali. Aku banyak melihat kepalsuan-kepalsuan. Topeng-topeng.
Bangkai-bangkai manusia berkeliaran, di sembarang tempat, tak terkecuali di
tempat peribadatan. Terutama dalam tata pergaulan masyarakat modern.
Barangkali, aku juga sudah tak percaya lagi bahwa suamiku akan datang, ketika
ia berkata duapuluh tahun yang lalu.”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Jadi
apa arti duapuluh tahun bagimu?”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Perubahan,
kepalsuan, topeng, kepura-puraan. Itu hanya kita bisa melihatnya dengan kesetiaan.
Dalam pada itu, jangan payah dan goyah dengan tanggapan. Sebab, untuk mencapai semuanya
kita harus melakukannya dengan gila.”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Wah,
hebat sekali wanita itu aku pikir. Aku pun diam beberapa jurus untuk merenungi
peristiwa itu. “Kalau begitu, sebentar, tunggu di sini,”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
kataku
kemudian.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Tunggu
sebentar di sini, aku akan kembali setelah membeli rokok,” dan aku melangkah
mencari penjual rokok di ujung jembatan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Barangkali,
aku hanya ingin pergi saja. Dan wanita itu tetap saja berdiri di pinggir
jembatan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Tapi
aku tiba-tiba dilanda perasaan aneh untuk datang kembali pada wanita yang
kubiarkan menunggu di sana. Atau, aku akan datang lagi duapuluh tahun kemudian?
Entahlah.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Entahlah,
perasaan aneh itu seakan berkata; tunggu sebentar aku akan membeli rokok.
Mungkin, banyak lelaki belajar dari kalimat itu untuk meninggalkan kesetiaan?
Entahlah, aku akan benar-benar kembali berkencan melanjutkan percakapan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Kini
di mulutku sebatang rokok baru dinyalakan. Asap pertama mengepul.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Siapakah
wanita itu?” tanyaku pada penjual rokok.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Itu..,
wanita yang berdiri menyandar di tiang jembatan?” tunjukku.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Dia
selalu kulihat di sana. Katanya sedang menunggu suaminya yang membeli rokok.”</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Dan benarkah
aku akan kembali setelah berkali-kali mengepulkan asap rokok?</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Malam
berjalan pelan. Sebentar lagi pagi datang. Kemudian siang, lalu sore, malam
lagi. Apakah wanita itu akan tetap setia menunggu suaminya yang tengah membeli
rokok? Akankah ketahuan kepura-puraanku, sebagai manusia bangkai dari kacamata
kesetiaannya seperti apa yang pernah diceritakannya? Untuk menjawabnya,
barangkali aku harus menjadi orang gila dulu seperti apa yang telah disarankan
teman gilaku. (*)</div>
</div>
IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-52252882283715568372012-08-27T06:53:00.001-07:002012-08-27T06:56:08.023-07:00polisi dan supir<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
MIKROLET
itu dipepet motor polisi. “Baru keluar Pak!” kata sopir mikrolet. Polisi itu,
Suryo, terlihat di papan nama yang menempel di dada, tidak menyahut.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Tampangnya
seram dengan kumis tebal dan kacamata hitam. Tangannya memberi tanda agar
mikrolet menepi. Dia lalu menghentikan motornya dan menghampiri mikrolet. Tak
ada sepatah katapun keluar dari mulut Suryo. Mereka seperti sudah kenal lama.
Begitu Suryo mendekat, sopir itu memberikan surat kendaraannya. Suryo pun
ngeloyor begitu saja.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
”Dia
memang rakus,” kata Sofyan kepada penumpang yang duduk di sebelahnya, sambil
menginjak <br />
<a name='more'></a>gas meninggalkan Suryo dan motornya. ”Emangnya sering Pir, polisi itu
nilang?” tanya penumpang itu. ”Waaaah, dia sih tiap hari pasti dapet korban.
Padahal dia tuh, udah kaya lho. Punya taksi dua, dan apalagi tuh... pokoknya
kaya lah,” sembur Sofyan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Wajar
Sofyan kesal dengan ulah si polisi itu. Hampir setiap dua hari sekali, dia kena
tilang, oleh polisi yang sama. Tapi Sofyan masih bisa tertawa.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
”Supri,
elu kena sama preman jalan nggak?” tanya Sofyan kepada rekannya sesama sopir
mikrolet yang sedang ngetem. Di kalangan supir mikrolet polisi penilang memang
sama saja dengan preman jalan. ”Nggak. Elu kenal?” Supri balik bertanya.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Sofyan
hanya tersenyum. Lalu, mikroletnya dipacu tinggi. Sementara para penumpang
sedang sibuk dengan pikiran masing-masing.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: center;">
***</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Suryo
bertugas sebagai polisi sejak 18 tahun lalu. Kini pangkatnya sudah sersan
mayor. Dia harus merangkak dari bawah untuk meraih pangkat itu. Suryo pernah
bertugas di Timor Timur, Aceh dan Irian Jaya. Pengalaman tugasnya itu membuat watak
Suryo semakin keras. Tak jarang dia memukuli tahanan yang ada di kantornya.
Padahal dia polisi lalu lintas. Siapa peduli?</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Sebuah
mikrolet seenaknya saja berhenti menaikkan penumpang. Suryo cepat tanggap.
Segera dipacu motornya mendekati mikrolet itu. ”Heh, tahu nggak di sini
dilarang berhenti?” gertaknya.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
”Sori
pak, tanggung nih, penumpangnya nyetop mendadak,” tukas sopir mikrolet. Dia
tampaknya tak melihat polisi ada di sekitar tempat itu.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: center;">
***</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Menjelang
Magrib, Suryo sampai di rumah. Sebuah rumah yang tergolong wah untuk ukuran
seorang sersan mayor. Halamannya luas, ditumbuhi pohon-pohon hijau kecil
dilengkapi tanaman bunga. Memang bukan murni hasil keringat Suryo, karena tanah
yang kini ditempatinya merupakan warisan dari ayahnya yang juga polisi.
Bangunan rumah terdiri dari dua lantai Lantainya marmer mengkilap, yang bisa
dipakai bercermin. Harum ruangan semerbak seantero rumah.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Suryo
punya tiga anak, dua laki-laki dan si bungsu perempuan. Anak pertamanya sudah
masuk Akademi Kepolisian di Semarang. Dulu, Suryo berjuang keras untuk bisa
masuk ke Akpol, tapi selalu gagal. Padahal, bapaknya sudah menempuh berbagai
cara untuk meloloskannya. Kini Suryo seperti dendam. Anak pertamanya sukses
masuk Akpol. Dia juga ingin anak keduanya bisa juga masuk sekolah calon perwira
polisi itu.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
“Anak
kita sebentar lagi lulus SMU. Mau diterusin kemana ya?” tanya istri Suryo, sambil
menyiapkan meja makan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
”Ayah
sih maunya dia masuk Akademi Kepolisian di Semarang, mengikuti kakaknya,” kata
Suryo tegas.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Suryo
ingat bagaimana dia harus memaksa anak pertamanya masuk Akpol. Kini dia lebih
tenang karena anak keduanya, mau sukarela menjadi polisi. Profesi turun temurun
nenek moyang. Suryo lebih tenang lagi karena punya orang dalam, yang bisa
memuluskan langkah anaknya masuk sekolah polisi. ”Ha ha ha ha..,” Suryo kembali
tertawa riang.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Dia
membayangkan nanti anak-anaknya menjadi jenderal. Jenderal yang punya kuasa
luar biasa. Jangankan jenderal, seorang kolonel saja sudah begitu leluasa
berkuasa, punya anak buah segudang. Mau apa saja tinggal menyuruh anak buah. Dan
sersan mayor seperti Suryo seringkali menjadi kacung para kolonel atau para
perwira menengah lainnya. Suryo ingin membalaskan semua itu melalui
anak-anaknya.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: center;">
***</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Hari
itu cuaca mendung. Mendung seperti juga Sofyan yang sampai tengah hari,
penumpang atau biasa disebut sewa sangat seret.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
”Pri,
payah hari ini..,.” kata Sofyan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
”Iya
nih, tumben ya. Biasanya walaupun mendung kayak gini, penumpang banyak,” timpal
Supri.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Mereka
akhirnya ngetem di dekat sebuah pertokoan. Di situ biasanya ramai. Tapi kedua
sopir itu tak tahu mereka sedang diperhatikan Suryo. Kali ini, Suryo tidak
menunggu dekat kios rokok, tempat ia biasa mencari korban. Ia nongkrong lebih jauh
ke dekat wartel, sekitar 100 meter dari kios rokok. Makanya, dua calon korban
langganannya, Sofyan melihat Suryo. Tetapi untunglah keduanya segera ngeloyor
menjalankan metromininya setelah beberapa penumpang terlihat kesal dan
mengumpat.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Di
hari lain, Sofyan dan Supri masih tetap menjadi langganan Suryo, polisi si
preman jalanan. Begitu juga sopir lain dengan trayek sama. Sudah akrab
sekaligus gedek dengan Suryo. Setiap ditilang, mereka selalu berkata dalam hati
”Nih gue kasih uang haram, gue nggak rela... semoga bisa menghapus dosa gue”.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;">
Dan
Suryo tak tahu dan tak pernah mau tahu dengan perasaan serta doa para sopir
itu. (*)</div>
</div>
IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-69605555800285611552012-08-27T06:39:00.000-07:002012-08-27T06:39:22.869-07:00satu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span>Kulangkahkan sanubari bergandengan dgan hati</span><br />
<span>menuju sbuah
perasaan yg indah berbalut kasih</span><br />
<span>stitik noda cinta yg melekat dulu,
kini mjadi luberan noda yg smkin hari smakin brtmbah</span><br />
<span>smkin hari smakin
besar..</span><br />
<br />
<span>Kutelungkupkan tangan di atas benak untuk menggenggam sjuta
kpercyaan</span><br />
<span>kpastian, dan harapan untkmu agar slalu bersamaku</span><br />
<span>dan
mjadikan aku satu2nya yg snggup memeluk erat hati dan perasaanmu.. </span><br />
<br />
<span>Yang
snggup mjagamu lahir dan batin</span><br />
<span>ingn kutorehkan smua angan burukku
brsama amarahku</span><br />
<span>it smua krn noda yg melekat d hati dan tapernah pupus d
telan api amarah</span><br />
<span>Sayang, kuingin emban smua ksucianmu brsma cintaku</span><br />
<span>kuingin lindungimu berimbalan cintamu</span><br />
<span>Harapanku takan pernah ksong jika kau terus menyayangiku..
</span></div>
IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-44068226807141400582012-08-27T06:30:00.001-07:002012-08-27T06:40:21.567-07:00malang kotaku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="post-header" style="text-align: center;">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-1506223398556254894" itemprop="articleBody" style="text-align: center;">
Dahulu di tepi jalan rimbun pepohonan<br />
Hijau berderet sepanjang jalan<br />
Udara dingin menjadi cirimu<br />
Bangunan kolonial menghiasi wajahmu<br />
<br />
Sekarang jalanan kota tidak sehijau dulu<br />
Ruko ruko berdiri kokoh di sepanjang jalan<br />
Pencemaran udara menjadi bebanmu<br />
Gedung gedung bertingkat menutupi panoramamu<br />
<br />
Bisakah jalanan tampak sehijau dulu<br />
Apakah wargamu juga sadar akan itu<br />
Yang peduli terhadap nasib kotaku<br />
Malang... kotaku yang malang</div>
</div>
IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-33281396640571150542012-03-06T18:49:00.001-08:002012-03-06T18:49:24.445-08:00JADWAL UJIAN NASIONAL SMP/MTs<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
JADWAL UJIAN NASIONAL SMP/MTs <br /><br />1. Bahasa Indonesia<br /> Utama : Senin, 23 April 2012<br /> Susulan : Senin, 30 April 2012<br /> Pukul : 08.00 – 10.00<br /><br />2. Bahasa Inggris <br /> Utama : Selasa, 24 April 2012 <br /> Susulan : Selasa, 1 Mei 2012 <br /> Pukul : 08.00 – 10.00<br /><br />3. Matematika <br /> Utama : Rabu, 25 April 2012 <br /> Susulan : Kamis, 3 Mei 2012 <br /> Pukul : 08.00 – 10.00<br />
<a name='more'></a><br /><br />4. IPA<br /> Utama : Kamis, 26 April 2012 <br /> Susulan : Jumat, 4 Mei 2012 <br /> Pukul : 08.00 – 10.00<br /><br />Butir Soal Dan Alokasi Waktu<br />1. Bahasa Indonesia 50 Butir 120 menit<br /><br />2. Matematika 40 Butir 120 menit<br /><br />3. Bahasa Inggris 50 Butir 120 menit<br /><br />4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 Butir 120 menit<br /><br /> Tata Tertib Peserta UN<br /><br />1. Peserta UN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum UN dimulai.<br /><br />2. Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu.<br /><br />3. Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ke sekolah/madrasah.<br /><br />4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas disamping pengawas.<br /><br />5. Peserta UN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.<br /><br />6. Peserta UN mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan.<br /><br />7. Peserta UN mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta menandatangani pernyataan “mengerjakan UN dengan jujur”.<br /><br />8. Peserta UN yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUN dapat bertanya kepada pengawas ruang UN dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu<br /><br />9. Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.<br /><br />10. Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang UN.<br /><br />11. Peserta UN yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal UN.<br /><br />12. Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti UN pada mata pelajaran yang terkait.<br /><br />13. Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu UN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.<br /><br />14. Peserta UN berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian.<br /><br />15. Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang:<br /><br /> a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;<br /><br /> b. bekerjasama dengan peserta lain;<br /><br /> c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;<br /><br /> d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;<br /><br /> e. membawa naskah soal UN dan LJUN keluar dari ruang ujian;<br /><br /> f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.<br /><br /><br /><br /><br /></div>IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-44165239025705912392012-02-17T00:19:00.000-08:002012-02-17T21:34:53.411-08:00tidak selalu negatif<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNUhYJVkfPN7KbWZG4Sf9qRCrdc8PlmkQtUHdc9BjzGjUdSltCq-NukVaKlCYLuFRTVFqukOy4-rAxZQ1TQzhEdc_Q60-BMXbOQnrth5bO_YpO-078GIoUr4dgkiB2a4csjStS8bSJTiXx/s1600/images+(4).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNUhYJVkfPN7KbWZG4Sf9qRCrdc8PlmkQtUHdc9BjzGjUdSltCq-NukVaKlCYLuFRTVFqukOy4-rAxZQ1TQzhEdc_Q60-BMXbOQnrth5bO_YpO-078GIoUr4dgkiB2a4csjStS8bSJTiXx/s1600/images+(4).jpg" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #666666; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, 'Liberation Sans', FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">Persija punya The Jack untuk membela Persib punya Viking untuk mendukung Persebaya bangga dengan Bonekmania Kota-kota diseluruh dunua pasti punya pasti ada Suporter bola seperti Kami arema salam satu jiwa Cuplikan lagu salam satu jiwa di atas yang dipopulerkan oleh A.P.A salah satu Band supporter Arema Malang menggambarkan betapa beragammnya warna supporter di Indonesia.<br />
<br />
Nama- nama di atas masih sebagian kelompok supporter klub</span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="color: #666666; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, 'Liberation Sans', FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"> besar, belum lagi kita melihat kelompok lain yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Jawa Timur yang bisa dikataan kiblat sepak bola Indonesia karena banyak klub besar berdomisili di sana. Selain Aremania dan Bonekmania dua</span><br />
kelompok supporter yang berseteru, terdapat lagi beberapa yang lain seperti LA*Mania (Persela Lamongan), Deltamania (Deltras Sidoarjo), Sakeramania (Persekabpas Pasuruan), Persikmania (Persik Kediri), Ultrasmania (GU Gresik), Boromania (Persibo Bojonegoro).<br />
<br />
Jangan bilang hubunga mereka satu sama lain baik-baik saja, meskipun mereka sama- sama Jawa Timur mereka sering terlibat konflik. Semisal Aremania selain dengan Bonekmania, hubungan mereka juga kurang harmonis dengan Sakeramani dan Persikmania, tetapi bersaudara baik dengan The Jak, LA, Deltamania dan masih banyak lagi saudaranya.<br />
<br />
Belum lagi di daerah lain masih banyak yang tidak bisa disebutkan seluruhhnya, sama-sama militan, rela mati demi klub yang dicintainya. Tawuran dengan supporter lain yang menjadi musuhnya dianggap “Jihad” dan yakin masuk surga karena menganggap kelompok merekalah yang paling benar dan musuhnya dianggap sebagai “setan yang terkutuk yang harus mati”.<br />
<br />
Jika kelompok-kelompok supporter garis keras Eropa mempunyai slogan “Terkadang cinta hanya bisa bicara lewat selongsong senapan”, di Indonesia juga hampir sama. Tetapi karena mereka sulit mendapatkan senapan, maka bisa diganti dengan sekepal batu, sebilah belati, sebatang tongkat, roti kalung, parang dan juga benda lain yang bisa digunakan tawuran.<br />
<br />
Tetapi dalam perpektif sosiologi, fenomena konflik antar supporter tidak selalu negatif. Simmel mengemukakan konflik dengan kelompok lain dapat meningkatkan kohesi internal. Kelompok dalam keadaan damai dapat memeberi izin anggota yang antagonistic untuk hidup sama lain dalam suatu situasi yang tidak diputuskan, karena masing-masing mereka mampu berjalan dengan caranya sendiri dan dapat menhindari bentrokan. Namun kondisi konflik justru mendorong para aggota untuk terikat bersama dan mewajibkan mereka untuk tunduk kepada dorongan keseragaman bahwa mereka harus memukul mundur musuh bersama Rahmad (2008:233).<br />
<br />
Ambil contoh Aremania kelompok supporter pendukung Arema Malang yang terkenal supporter fanatic. Jika kita feedback ke belakang mempelajari kembali sejarah lahirnya Aremania, dahulu di kota Malang banyak bermunculan geng-geng yang anarkis di setiap daerah. Program kerja mereka seperti pada umumnya tawuran antar geng lebih sering terjadi, akibatnya banyak masyarakat yang dirugikan.<br />
<br />
Setelah Aremania lahir sedikit demi sedikit geng-geng tersebut hilang dan disatukan dengan istilah “Arek Malang”. Dalam perjalanannya Aremania punya musuh abadi Bonekmania “Arek Suroboyo” supporter Persebaya Surabaya. Membenci Bonek yang dalam prakteknya seperti menghujat, mengeluarkan kata-kata kotor, memukul bahkan membunuh Bonek jika bertemu “dibenarkan” untuk Aremania.<br />
<br />
Jika merujuk pada teori Simmel konflik antara Aremania dengan Bonekmania perlu tetap “dipelihara” untuk mendapatkan nilai – nilai positif. Bagi Aremania, Bonekmania merupakan musuh bersama mereka. Karena dengan berkonflik dengan Bonekmania internal Aremania sendiri semakin solid. Tidak ada lagi istilah tawuran sesama Aremania, mereka satu kata untuk meneriakkan slogan “Anti Bonek”.<br />
<br />
Suasana Kota Malang jadi lebih kondusif kecuali untuk warga Surabaya yang datang ke Malang, bisa saja akan sedikit mendapatkan terror. Begitu juga sebaliknya untuk Bonekmania internal mereka juga lebih solid dengan berkonflik dengan Aremania, mereka juga satu kata “Anti Arema”. Management konflik menjadi penting untuk membangun kohesi internal sekaligus melakukan social engineering atas situasi eksternal.<br />
<br />
Penulis bukan bermaksud setuju atas tindakan-tindakan anarkis Aremania pada Bonekmania, tetapi jika kita bisa melakukan managerial konflik ini secara baik, konflik eksternalpun bisa kita kelola untuk kepentingan-kepentingan keteraturan social berikutnya.<br />
<br />
Para sosiolog harusnya bisa menjawab tantangan mengolah konflik ini. Ada saatnya memang konflik tidak harus dihentikan dan perlu tetap “dipelihara” demi mendapatkan kedamaian yang sesungguhnya. Permasalahan banyak pihak yang dirugikan karena konflik antar kelompok diperlukan kerjasama semua stakeholder yang ada mulai dari supporter sendiri yang dituntut untuk lebih dewasa, manajemen klub, aparat yang berwajib, otoritas sepakbola jika memberikan hukuman kepada supporter perlu adanya efek pembelajaran karena tanpa disadari dengan banyaknya rivalitas supporter, PSSI lebih diuntungkan dan juga untuk masyarakat tidak semua supporter anarkis. Konflik tidak perlu melibatkan masyarakat yang tidak bersalah dan tidak mengerti apa-apa.<br />
<br />
Konflik antar supporter memang permasalahan social yang tak berujung dan memakan korban banyak orang. Namun begitu konflik ini juga telah menyelamatkan banyak orang supporter sesama Arema. Tidak ada lagi pertumpahan darah antar geng di wilayah Malang Raya.<br />
<br />
Situasi damai dan kondusif ini telah mampu menciptakan keteraturan social pada berbagai sudut kehidupan masyarakat Malang Raya. Perspektif ini, management konflik menjadi penting untuk membangun kohesi internal sekaligus melakukan social engineering atas situasi eksternal. Penulis bukan bermaksud setuju atas tindakan-tindakan anarkis Aremania pada Bonekmania, tetapi jika kita bisa melakukan managerial konflik ini secara baik, konflik eksternalpun bisa kita kelola untuk kepentingan-kepentingan keteraturan social berikutnya. Para sosiolog harusnya bisa menjawab tantangan mengolah konflik ini.</div>IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-14696482382011499982012-02-16T23:58:00.000-08:002012-02-16T23:59:26.526-08:00antara viking dan the jak (romeo juliet)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdhkPoYi0yCLOk8sZCliesRl1goVz374wmCiOGPdq4-w5wG4llCQYKWurkregdhazyOc1zmRERWBD1ukJpBapNf1h6amPpz9e2If4EUbu1LAjRBy0p5r21X8eL7wHTYHrrtiZ32JbDQC3v/s1600/images+(2).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdhkPoYi0yCLOk8sZCliesRl1goVz374wmCiOGPdq4-w5wG4llCQYKWurkregdhazyOc1zmRERWBD1ukJpBapNf1h6amPpz9e2If4EUbu1LAjRBy0p5r21X8eL7wHTYHrrtiZ32JbDQC3v/s1600/images+(2).jpg" /></a><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px;"></span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align* baseline;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Romeo dan Juliet!</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Ketika kita mendengar kedua nama ini, semua orang akan langsung berpikir tentang suatu kisah cinta romantis antara dua manusia.</span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Demikian seperti yang diceritakan dalam versi Romeo Juliet perfilman Indonesia.</span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Romeo Juliet versi film Indonesia tentu saja sangat berbeda dengan versi Romeo Juliet film Hollywood yang dibintangi Leonardo Di Caprio dan Claire Danes.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Dalam versi film Romeo Juliet Indonesia.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Indonesia versi ini diceritakan tentang perjuangan cinta dari dua manusia bermusuhan.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Disebut bermusuhan karena dua orang yang terlibat kisah cinta dalam film ini berasal dari dua kelompok penggemar sepak bola yang telah lama bermusuhan, yang merupakan anggota wanita dari Lady Vikers, menyerukan anggota perempuan dari Klub Fans Persib Viking (pendukung Persib Bandung) dan seorang pria yang adalah seorang senior dari The Jak Mania (pendukung Persija Jakarta).</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Gelap permusuhan yang terjadi antara Viking dan The Jak Mania seolah-olah itu telah dilarang dalam kasus kisah cinta antara dua anggota pendukung.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Itu terjadi dalam film ini, Persib Fans Club Viking dan Jak Mania setuju sama perselingkuhan yang terjadi pada anfgotanya.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tapi di luar kisah cinta antara anggota anggota Lady Vikers dan anggota The Jak Mania, Romeo Juliet film juga menimbulkan kontroversi antara para pendukung.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bahkan, di kota Bandung film ini dilarang dan dilarang ditayangkan di bioskop.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Hal ini karena sisi Viking Persib Fans Club menganggap Romeo Juliet terlalu banyak film yang mengangkat perseteruan antara Fans Club Persib Viking dan The Jak Mania.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; nutline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Viking Persib Fans Club mengasumsikan bahwa mereka dan The Jak Mania tidak pernah terjadi perang terbuka dalam skala besar seperti yang digambarkan dalam film Romeo Juliet meskipun Viking Persib Fans Club dan The Jak Mania telah lama berselisih.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bahkan direktur Romeo Juliet film adalah Andi Bachtiar Yusuf menderita luka-luka karena dianiaya oleh sekelompok pendukung yang tidak suka pembuatan film Romeo Juliet.</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Ini adalah bagaimana sepak bola Indonesia, fanatisme pendukung yang sangat kuat untuk klub yang membela dan menyebabkan persaingan yang sangat kuat dengan kelompok-kelompok pendukung lainnya.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Itulah yang terjadi antara Fans Club Persib Viking dan The Jak Mania.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Persib Fans Club Viking adalah fanatik dalam mendukung Persib Bandung, sehingga adalah The Jak Mania juga fanatik dalam mendukung Persija Jakarta.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Meski begitu panasnya perseteruan antara Persib Bandung dan Jakarta Persija memiliki perseteruan seperti Real Madrid dan Barcelona di Spanyol atau Manchester United dan Liverpool di Inggris, sehingga pertandingan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta sering disebut El Classico Indonesia atau dari Derby Indonesia .</span></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Ada banyak peristiwa dan kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat permusuhan abadi ini dua garis keras pendukung.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Bahkan polisi dan PSSI dan PT Liga Indonesia sudah berulang kali meminta Fans Club Persib Viking dan The Jak Mania untuk perdamaian.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Tapi, sama sekali tidak ada titik terang untuk mendamaikan mereka.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Sampai saat ini Viking sering menyanyikan lagu-lagu rasis untuk menghujat tim mereka membenci setiap kali menonton permainan Persib, meskipun Persib Bandung dan Persija Jakarta tidak saling bertarung dalam satu pertandingan.</span> <span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Pada saat Persib Bandung dan Persija Jakarta bertemu, Polda Metro Jaya (jika pertandingan akan berlangsung di Gelora Bung Karno atau Stadion Lebak Bulus) dan Polwiltabes Bandung (jika pertandingan akan berlangsung di Stadion Siliwangi atau Si Jalak Harupat Stadium) akan berpikir dua kali untuk lisensi game karena begitu besar potensi kekerasan antara pendukung kedua tim.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; line-height: 23px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">Ini permusuhan yang saya pikir itu membuat sepak bola di Indonesia menjadi lebih menarik.</span><br />
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><br />
</span><br />
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://ridwanpriyatna.wordpress.com/2011/11/30/romeo-juliet/">http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://ridwanpriyatna.wordpress.com/2011/11/30/romeo-juliet/</a></span></div></div>IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-19100028652340408862012-02-16T23:33:00.001-08:002012-02-16T23:34:28.400-08:00batik tulis ngalaman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-UNmoDKYH43hAUqzxO-sm9_FwlpD2rlb3oVggSAhQ5TDXmdC2O6qhAjkSgzzYd0K_K7-4SrCM9PZ42r9iZ2b5lu9V6sVjPW0vlG7ypMEwzq1aVycOorndJjiF8EbG6AnbG1z1WmgiFw8/s1600/batik-celaket-Malang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #213abb; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="200" i$="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-UNmoDKYH43hAUqzxO-sm9_FwlpD2rlb3oVggSAhQ5TDXmdC2O6qhAjkSgzzYd0K_K7-4SrCM9PZ42r9iZ2b5lu9V6sVjPW0vlG7ypMEwzq1aVycOorndJjiF8EbG6AnbG1z1WmgiFw8/s200/batik-celaket-Malang.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(238, 238, 238); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(238, 238, 238); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(238, 238, 238); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; border-width: initial; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0976563) 1px 1px 5px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; position: relative;" width="150" /></a></div><strong>MALANG - </strong>Untuk mengenalkan Batik Malangan agar diketahui masyarakat lokal maupun mancanegara telah digelar peragaan busana Batik Tulis Celaket di Malang Olympic Garden (MOG), Senin (4/7).</div><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=305519866002396601&postID=1910002865234040886" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Peragaan batik ini diperagakan oleh 12 orang dari Andree Modelling School (AMS) itu dalam rangka promosi batik khas Malang supaya hasil budaya masyarakat Jawa itu bisa go internasional.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pembina UKM Batik, Dra Hj Heri Pudji Utami MAP memberikan respon positif terhadap gelaran batik kali ini. Istri Walikota Malang itu mengimbau agar batik terus dilestarikan, terutama bagi kalangan generasi muda bangsa ini. "Jika bukan para anak muda, siapa lagi yang akan melestarikan budaya batik ini?<br />
<a name='more'></a> Apabila para generasi muda enggan meneruskan budaya asli Jawa ini, maka lambat laun budaya ini akan hilang dari peradaban," ucapnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perempuan yang akrab disapa bundanya arek Malang itu menambahkan, selain model dan motif Batik Tulis Celaket ini banyak diminati, ia juga merasa bangga terhadap pengelola batik yang ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto 1 F 85 itu (Hanan Djalil, red) karena bisa memberdayakan 500 anak-anak putus sekolah dan anak berkebutuhan khsusus. "Mereka diajari membatik secara gratis, dan setelah mahir direkrut menjadi karyawan," tuturnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Meski dengan berbagai keterbatasan fisiknya, akan tetapi dibalik semua itu setiap manusia pasti mempunyai kelebihan. "Mereka yang mempunyai keterbatasan fisik telah membuktikan dengan hasil karya yang sangat memuaskan. Jadi, keterbatasan fisik bukan sebuah alasan untuk tidak berkarya dalam berbagai bidang," ungkapnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketua panitia Hanan Jalil mengatakan, saat ini Batik Malangan sudah mulai menunjukkan eksistensinya di level nasional dan bahkan di tingkat dunia. Bukti nyatanya, kata Hanan, saat ini batik telah diakui oleh dunia internasional sebagai hasil budaya Indonesia, khususnya Jawa. "Gelaran seperti ini adalah salah satu cara yang efektif untuk memperkenalkan dan menanamkan kecintaan terhadap batik, dan sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga dengan adanya batik ini," ujarnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ia menambahkan, peragaan berlangsung meriah dan dihadiri oleh komedian ibukota seperti Tarzan, Tessy alias Kabul, Mamik, Polo serta penyanyi campursari, Didi Kempot. Acara yang bertajuk Tiga Jam Bersama Batik Tulis Celaket itu tidak hanya menarik perhatian tamu undangan dari kalangan PNS Pemkot Malang tapi juga para pengunjung MOG.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Busana batik yang diperagakan oleh sekitar 12 orang dari Andree Modelling School (AMS) itu adalah dalam rangka promosi batik khas Malang serta agar hasil budaya masyarakat Jawa itu bisa go internasional. Berbagai motif dan model batik tulis Celaket ini tidak hanya diperagakan oleh model profesional tapi juga diperagakan oleh model cilik yang sangat lucu dan tidak mau kalah dengan seniornya saat melenggak-lenggok di panggung.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Batik tulis Celaket yang diperagakan para model ini, mayoritas menampilkan perpaduan warna-warna terang dan cenderung modern. Seperti warna hijau dengan goresan putih, merah muda, oranye, kuning, dan lain sebagainya. Perpaduan warna dan model batik ini disesuaikan dengan tren warna yang sedang banyak digandrungi masyarakat. Meski tidak seperti batik-batik dari Solo, Batik Tulis Celaket ini banyak diminati masyarakat, khususnya di Malang Raya. (jok-<em>Dinkominfo</em>) 5 juli 2011</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.koransuroboyo.com/2011/07/batik-tulis-celaket-malang-dipromosikan.html">http://www.koransuroboyo.com/2011/07/batik-tulis-celaket-malang-dipromosikan.html</a></div></div>IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-3955642499507350172012-02-16T23:20:00.001-08:002012-02-16T23:36:43.298-08:00Aremania era 1987<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUxxTooTLgiTO-1ryasM71j5dvlMCxWz-W8ARYjBxcPmta7H7yLmHz2WPrh_ZtFIyoecFTZwLDT_tSRpH_vBb6htrYefLeSHk40Wo9ivdnbTipp36o9r7BGSTVDnaM3sOf6RNMs5hNa6Sq/s1600/images+(1).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUxxTooTLgiTO-1ryasM71j5dvlMCxWz-W8ARYjBxcPmta7H7yLmHz2WPrh_ZtFIyoecFTZwLDT_tSRpH_vBb6htrYefLeSHk40Wo9ivdnbTipp36o9r7BGSTVDnaM3sOf6RNMs5hNa6Sq/s1600/images+(1).jpg" /></a></div><strong>Arema, Solusi Masalah Geng Pemuda</strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sejak tahun 1970-an, geng-geng pemuda bermunculan di berbagai kota besar di Indonesia, tak terkecuali di Malang dan Surabaya. Kelompok geng pemuda di Jawa Timur terpusat pada dua kota yang selalu bersaing dalam segala hal: Malang dan Surabaya. <em>Kera Ngalam</em> tidak akan pernah mau mengalah dengan <em>arek Suroboyo</em>. Manifestasi dari persaingan ini diwujudkan dalam berbagai hal, terutama di bidang balapan, musik, dan tinju. Dalam pengakuannya, Lucky Acub Zaenal yang dulu dikenal sebagai atlet balap nasional mengaku tidak pernah mau kalah dari pembalap Surabaya. Begitu juga dalam bermusik, pernah suatu hari konser Slank di Stadion Tambaksari Surabaya berujung kerusuhan yang melibatkan <em>arek Malang</em> dengan <em>arek Suroboyo</em>. Setiap kali terdapat kerusuhan besar, baik di Malang maupun Surabaya, selalu saja melibatkan dua kelompok<br />
<a name='more'></a>pemuda dari masing-masing kota.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Geng pemuda yang ada di Malang memiliki basis wilayah yang tersebar di berbagai sudut kota. Saat itu muncul nama-nama geng seperti <em>Argom </em>(<em>Armada Gombal, </em>asal Kidul Dalem), <em>Fanhalen</em> (<em>Federasi Anak Nakal Halangan,</em> asal Celaket), <em>Saga</em> (<em>Sumbersari Anak Ganas</em>, asal Sumbersari), <em>Arpanja</em> (<em>Arek Panjaitan</em>, asal Betek), dan lainnya. <em>Arek-arek</em> <em>Malang</em> ini tampil dengan mewakili asal wilayah dimana ia tinggal, sehingga loyalitas akan kelompok wilayah dan egoisme yang berbalut identitas wilayah masing-masing kerap menjadi pemicu tawuran antar kelompok pemuda di Malang. Area pertarungan pemuda pun menyebar di berbagai sudut kota Malang, beberapa yang tempat yang terkenal antara lain: Bioskop Jl. Kelud, Alun-alun Kota, Stadion Gajayana, dan Pujasera Pulosari.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Generasi muda di Malang saat itu kebanyakan pengangguran yang tidak memiliki penyaluran potensi dan energi berlebih. Banyak dari mereka hanya berkegiatan seperti mengamen, menjadi juru parkir, berdagang asongan, atau hanya sekedar <em>cangkruk</em> saja. Ketiadaan penyaluran energi*serta keinginan untuk memperluas wilayah kekuasaan memicu pertarungan antar kelompok pemuda di Malang, serta pertarungan eksistensi & perebutan wilayah strategis seperti pada beberapa tempat yang sudah penulis sebut di atas. Kondisi inilah yang membuat Mayjend TNI (purn) H. Acub Zainal berkewajiban untuk mengelola dan mengembangkan potensi yang dimiliki <em>arek Malang</em> agar berproses ke arah yang positif dan mampu meningkatkan harkat dan martabat <em>ardk Malang</em>.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mayjend TNI (purn) H. Acub Zainal yang saat itu menjabat sebagai Danrem 084 Baladika Jaya Surabaya melihat sepakbola dapat menjadi solusi bagi masalah pemuda. Berbekal pengalaman beliau sebagai pengelola klub sepakbola NIAC Mitra dan pernah membina anak-anak muda Irian Jaya guna dikirim ke kompetisi sepakbola internasional di Bangkok, beliau menawarkan kepada putranya (Lucky Acub Zainal) untuk mendirikan klub sepakbola di Malang. Kebijakan PSSI pada tahun 1987 yang membuka keran pendirian klub sepakbola profesional untuk berlaga pada kompetisi Galatama (Liga Sepakbola Utama), serta animo masyarakat Malang yang cukup tinggi pada setiap pertandingan Persema menjadi alasan utama mengapa Arema didirikan. Selain itu, generasi muda <em>arek Malang</em> di mata H. Acub Zainal memiliki energi dan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, tetapi tidak memiliki wadah pemersatu, sehingga kerap terjadi tawuran antar geng pemuda di Malang.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Walaupun di Malang ada klub sepakbola Persema, tetapi klub ini tidak mampu mengakomodir potensi yang dimiliki <em>arek Malang</em> saat itu. Tetap saja pada beberapa pertandingan Persema di Stadion Gajayana terjadi kericuhan antar geng pemuda. Selain karena Persema adalah klub amatir yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Malang, prestasi klub ini tidak pernah menonjol dalam kancah persepakbolaan nasional. Oleh karenanya banyak orang Malang yang menempuh perjalanan 3 jam ke Surabaya untuk menonton pertandingan NIAC Mitra dalam kompetisi Galatama. Sementara Persebaya yang bermain dalam kompetisi Perserikatan tetap menjadi musuh abadi <em>arek Malang</em>, sehingga tiap pertandingan Persema melawan Persebaya di Stadion Gajayana selalu dipenuhi penonton dan tak jarang terjadi kericuhan di dalam stadion.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tanggal 11 Agustus 1987 klub sepakbola Arema resmi didirikan dan dipersiapkan untuk mengarungi kompetisi Galatama VIII / 1988. Peran militer dalam pembentukan tim sangat kuat, selain sumbangsih fisik berupa penyediaan asrama bagi pemain beserta fasilitas latihan di Kompleks TNI AU Abdulrachman Saleh, pihak TNI juga berperan dalam pelatihan dan seleksi pemain yang dilakukan dengan cara-cara militer. Guna menarik animo penonton dalam mengenalkan Arema, diundanglah tim elit Hallelujah FC asal Korea Selatan yang saat itu terkenal di wilayah Asia. Pertandingan yang dimenangkan oleh tim tamu dengan skor telak 1-5 itu mampu menarik perhatian warga Malang. Animo masyarakat terhadap Arema semakin tinggi, dan terus meningkat pada dua laga ujicoba berikutnya melawan Merpati Airlines FC dan Persema.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Arema dipilih menjadi nama resmi klub karena merupakan singkatan dari kata <em>Arek Malang</em>. Sudah menjadi hal yang umum bahwa nama klub saat itu bisa membedakan mana tim yang profesional dan mana yang amatir. Klub-klub sepakbola profesional yang berlaga pada kompetisi Galatama kebanyakan tidak menyebut daerah asal mereka, seperti: Pelita Jaya, Arseto, NIAC Mitra, Arema, Warna Agung, Perkesa 78, dan lainnya. Lima huruf A-R-E-M-A dipilih dengan tujuan menjadi simbol identitas pemuda (<em>arek</em>) yang berasal dari Malang, dengan kata lain Arema menjadi manifestasi bersatunya <em>arek-arek Malang</em> yang berasal dari berbagai kelompok pemuda.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mengatasi masalah geng pemuda di Malang tidak cukup hanya dengan mendirikan Arema, tetapi setidaknya sejak tahun 1987 <em>arek-arek Malang</em> sudah memiliki wadah untuk menyalurkan energi dan potensi yang dimiliki. Apa yang dilakukan H. Acub Zainal dengan mendirikan Arema mampu melokalisir potensi-potensi kericuhan oleh <em>arek Malang</em> yang semula tersebar di berbagai wilayah Jawa Timur menjadi terpusat di Stadion Gajayana. Pemerintah beserta perangkat keamanan turut meredam masalah geng pemuda di Malang dengan berbagai cara seperti memunculkan Peraturan Daerah tentang peredaran minuman keras dan mengembangkan kebijakan tata wilayah kota. Bioskop Kelud yang kerap menjadi lokasi tawuran antar pemuda pun ditutup, fasilitas penerangan disana diperbanyak, dan dibangun pos polisi untuk menjaga keamanan. Begitu juga dengan Alun-alun Kota yang juga kerap menjadi ajang tawuran pemuda, penerangan dan fasilitas pariwisata dibangun disana, tidak lupa pos polisi di 2 sudut areal alun-alun.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sentralisasi kegiatan <em>arek-arek Malang</em> di Stadion Gajayana membuat pendukung Arema saat itu memiliki kesan brutal. Yuli Sugianto yang kini menjadi dirigen Aremania menceritakan bahwa dirinya selalu membawa pedang ke stadion untuk jaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, dia mengatakan bahwa perlengkapan senjata tajam adalah hal yang umum dibawa ke dalam stadion saat itu. Suasana seperti itu membuat toko-toko dan rumah-rumah di sekitar Stadion Gajayana memilih tutup apabila Arema bertanding, geng pemuda kerap tawuran untuk memperebutkan eksistensi di dalam stadion atau sekedar membalas perlakuan kelompok lain di masa lalu. Bahkan kota Malang menjadi kota mati pada saat Arema bertanding, <em>image </em>buruk penonton sepakbola Arema cukup meresahkan warga Malang dan menggentarkan mereka untuk keluar rumah, apalagi bergerak ke arah stadion Gajayana.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Arema yang dikenal sebagai tim jago kandang di Galatama membuat stadion Gajayana terkesan angker bagi tim tamu yang akan melawan Arema. Raihan hasil positif Arema ketika bermain di kandang menarik animo masyarakat untuk menonton Arema. Hal ini membuat Lucky Acub Zainal berinisiatif untuk membentuk Arema Fans Club (AFC), sebuah wadah suporter yang dikelola oleh klub sepakbola Arema. Kehadiran Arema Fans Club rupanya kurang mendapat respon positif dari pendukung Arema, hal ini berujung pada pembubaran Arema Fans Club pada tahun 1994. Beberapa alasan yang mengemuka dalam pembubaran Arema Fans Club adalah masalah eksklusifitas organisasi dan tidak ada regenerasi. Arema Fans Club selama berdiri lebih banyak menjalin komunikasi dengan elemen suporter lain di luar kota. Kondisi ini tidak disukai oleh beberapa kelompok geng pemuda yang saat itu banyak menjadi pendukung Arema. Lagipula pengaruh pihak keamanan (kepolisian dan tentara) dalam Arema Fans Club sangat kental, sehingga menambah sikap antipati <em>arek-arek Malang</em> terhadap Arema Fans Club. Beberapa kelompok geng pemuda yang semula saling bertikai berkumpul untuk membahas penolakan terhadap @rema Fans Club. Penolakan geng-geng pemuda terhadap Arema Fans Club muncul karena keinginan untuk tidak disetir oleh Yayasan PS Arema (klub), apalagi saat itu ada isu bahwa Arema Fans Club ini memiliki “bau” <em>aranet</em> (tentara) dan <em>silup </em>(polisi), musuh utama geng-geng pemuda.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Medio 1994 Aremania muncul, belum jelas siapa dan darimana inisiator nama Aremania. Kata “Aremania” berasal dari “Arema” dan “Mania”, sebuah frase simbol fanatisme pendukung Arema. Suporter Arema yang pada dasarnya memiliki basis geng-geng pemuda dari berbagai wilayah kota Malang bersatu dalam satu identitas “Aremania” dan salam “satu jiwa”. Sikap independen Aremania terwujud pada tidak adanya pemimpin di dalam tubuh Aremania, pimpinan tertinggi adalah musyawarah mufakat dari korwil-korwil Aremania yang ada di Malang. Pembubaran Arema Fans Club sebagai instrumen suporter berbasis pada korwil tidak serta merta menghilangkan dukungan terhadap Arema. Sistem korwil (koordinator wilayah) menjadi peninggalan dari Arema Fans Club pasca pembubarannya, walaupun struktural di atas korwil secara resmi dihapuskan.<strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berbagai korwil Aremania hadir di stadion membawa bendera dan desain pakaian sendiri-sendiri, dengan menitikberatkan pada warna biru, gambar singa, dan pernak-pernik lain yang membedakan dengan kelompok lain. Di dalam stadion setiap korwil Aremania memiliki wilayah sendiri-sendiri, korwil yang beranggotakan banyak orang jelas memiliki wilayah terluas di tribun stadion, sementara korwil-korwil kecil pada akhirnya masuk menjadi bagian di korwil besar tersebut. Adu kreatifitas menjadi pertarungan utama bagi kelompok-kelompok <em>arek Malang</em> di dalam stadion. Semula mereka saling beradu dalam bentuk desain bendera dan pakaian, selanjutnya setelah Juan Rodriguez “Pacho” Rubio bermain di Arema, persaingan mereka melebar dalam bentuk nyanyian dan tarian. Setiap korwil selalu berusaha untuk menyajikan sesuatu yang baru dan diterima oleh khalayak ramai penonton Arema. Oleh karenanya mereka berusaha mencipta yel-yel baru dan tarian-tarian baru untuk mendukung kesebelasan Arema.<strong></strong></div><div class="LsoNormal" style="text-align: justify;"><strong></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apa yang dilakukan <em>kera-kera Ngalam</em> ini berbuah positif. Termotivasi oleh keinginan untuk membedakan diri dengan karakter <em>arek Suroboyo</em> yang <em>bondho nekat</em>, Aremania berusaha melepaskan diri dari <em>image</em> brutal dan anarkis yang dulu pernah melekat erat. Kreatifitas dalam mendukung Arema di dalam stadion serta sikap santun kala melakoni <em>tour</em> ke luar kota berbuah apresiasi dari Agum Gumelar berupa penyerahan gelar The Best Supporter untuk pertama kalinya di Indonesia kepada Aremania pada tahun 2000. Apresiasi lain juga muncul dari luar kota Malang, banyak komunitas suporter lahir di kota-kota lain seperti The Jakmania di Jakarta, Slemania di Sleman, dan Pasoepati di Solo yang terinspirasi oleh Aremania. Pada akhirnya, sesuai dengan harapan pendirinya bahwa Arema akan mampu menjadi penyalur potensi yang dimiliki <em>arek Malang</em> telah terwujud. Ada rasa bangga yang lebih dari sekedar mendukung klub sepakbola, yakni tentang identitas diri dalam lima huruf A-R-E-M-A. Oleh karenanya, jangan heran apabila kata “<em>saya orang Malang</em>” atau “<em>aku arek Malang</em>” jarang terucap dari perantau asal Malang, tapi “<em>ayas Arema!</em>”.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/27/arema-sebuah-identitas/">http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/27/arema-sebuah-identitas/</a></div></div>IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-79876853457970163372012-02-10T01:02:00.001-08:002012-02-16T23:35:20.020-08:00hubungan aremania-viking<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"></span><br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggGKn0pX0Mo2FYQ-HdLB8rDDZhd5zlbSB99znJavxyaN4aPehC5QyKZm-DWiSqqf3ZuJcxmPMj1IdMO1Pg1C5ee0j7Mh_Et_QNHS0xDqpC1tojE42g5bCMvepJbInsigxu8LEiQrWBuAMI/s1600/images+%25283%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggGKn0pX0Mo2FYQ-HdLB8rDDZhd5zlbSB99znJavxyaN4aPehC5QyKZm-DWiSqqf3ZuJcxmPMj1IdMO1Pg1C5ee0j7Mh_Et_QNHS0xDqpC1tojE42g5bCMvepJbInsigxu8LEiQrWBuAMI/s1600/images+%25283%2529.jpg" /></a><b>Jelang Pertandingan AREMA INDONESIA vs PERSIB BANDUNG</b><br />
<i>Dikirim oleh Marlitha Giofenni, Arema P`rahyangan</i><br />
Selasa, 29 Juni 2010 telah dilakukan drawing 8 besar Piala Indonesia 2010 oleh PT Liga Indonesia, di kantornya, Kuningan, Jakarta. Acara yang dihadiri perwakilan klub yang akan bertanding di babak 8 besar tersebut memakai format Liga Champions, artinya juara masing-masing grup pada babak 16 besar tidak akan bertemu lagi di babak 8 besar. Begitu juga tim-tim yang sudah bertemu di babak penyisihan</div><a name='more'></a>.<br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;"><a href="http://aremaniantb.files.wordpress.com/2010/07/4763922996_112e480836.jpg" style="border-bottom-color: rgb(168, 239, 157); border-bottom-style: dashed; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #a8ef9d; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-562" src="http://aremaniantb.files.wordpress.com/2010/07/4763922996_112e480836.jpg?w=640" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="4763922996_112e480836" /></a></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;"><span id="more-561" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-cnlor: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Pada hasil drawing tersebut Arema Indonesia bertemu dengan Persib Bandung, dimana pertandingan tersebut dapat dipastikan merupakan salah satu laga super big match. Menurut jadwal, Arema Indonesia akan mendapatkan kesempatan pertama menjamu Persib Bandung pada putaran pertama pada tanggal 18 Juli 2010. Sedangkan putaran kedua yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 22 Juli 2010 giliran Maung Bandung akan melakukan laga kandang menjamu Singo Edan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Hasil drawing ini sangat menarik, karena pada momen pertandingan yang mempertemukan dua kans suporter besar dan dianggap sangat fanatik tersebut terdapat suatu pembuktian bagaimanakah hubungan antara Aremania dan Bobotoh (Viking) yang akhir-akhir ini kurang harmonis.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Mengutip pada tulisan yang marak muncul di internet yang menyatakan bahwa sebenarnya Aremania dan Viking tidak memiliki sejarah permusuhan, Aremania dan Viking adalah korban propaganda. Lalu mengapa Aremani turut memusuhi Viking? Maukah kita dianggap hanya sekadar ikut-ikutan, dan tidak punya pendirian. Sudah cukup permasalahan terjadi antara Aremania-Bonek dan Viking-The Jak. Walaupun masing-masing kedua kubu telah mengumumkan persaudaraan yang erat, namun apakah dengan seketika turut memusuhi yang lain, walaupun sebenarnya tidak mempunyai permasalahan apa-apa. Sadarlah bahwa taktik adu domba ada dibalik semua kemelut ini. Pengalaman sudah banyak, namun apakah kita mau belajar dan menjadi suporter dewasa, pada diri sendiri lah kita bertanya.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Dari beberapa discussion board di internet yang mengangkat topik kemelut Aremania – Viking, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak jelas apa yang menyebabkan hubungan kedua suporter menjadi sedikit memanas akhir-akhir ini. Justru cukup banyak komentar kedua suporter yang terkesan baik-baik saja dan malah begitu bersahabat, dan saling menghargai, walaupun masing-masing memiliki ‘saudara’ yang notabene menjadi musuh yang lain. Sekali lagi mungkin kita patut membenarkan salah satu tulisan di internet yaitu “Aremania – Viking Korban Sebuah Propaganda”.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Pada tour Batavia sekitar 28 Mei – 1 Juni tahun ini, Aremania tidak dapat serta merta menuduh bahwa Viking yang melakukan aksi pelemparan batu pada kendaraan Aremania. Bisa saja itu hanyalah oknum yang menginginkan Aremania – Viking menjadi berseteru. Dan pada saat Viking tandang ke Malang, ada pihak yang merasa bahwa Aremania tidak menyambut baik kedatangan Viking tersebut, bisa saja Aremania itu juga bukan Aremania sejati, hanya (lagi-lagi) oknum yang tidak bertanggung jawab.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Menilik kedua klub sepakbola tersebut, terdapat banyak kesamaan. Kedua kota sama-sama terletak di dataran tinggi yang beriklim sejuk, semoga berdampak pada karakteristik suporternya yang tidak mudah tersulut provokasi menyesatkan. Keduanya sama-sama punya warna identitas, yaitu biru. Kedua komunitas suporter pun kebanyakan berasal dari kalangan bawah (grass root), sama-sama menjadi pemain kedua belas ketika tim kesayangannya sedang berlaga. Peran kedua suporter telah berkembang tak hanya sebagai objek pelengkap namun telah menjadi bagian dari prestasi dan keberhasilan masing-masing klub. Selain itu, kedua klub sama-sama mengusung sepakbola industri, penjualan merchandise, pembuatan album pun masing-masing mereka lakoni untuk menambah pendapatan klub. Dan tentunya loyalitas suporter dalam mendukung klubnya di kandang maupun laga tandang sekalipun tak perlu diragukan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Kalau Aremania punya dirigen yaitu Sam Yuli dan Sam Kepet, maka Viking pun punya panglima yang sama dihormatinya oleh suporter yaitu Ayi Beutik dan Heru Joko. Kalau Aremania bergerak melalui korwil, maka Viking pun mengaktualisasikan diri dengan pembentukan distrik. Kalau Aremania berkata “Arema sampe’ ketam!”, maka Viking pun berkata “Persib nepi ka maot”, yang maknanya adalah loyalitas terhadap klub sampai akhir hayat.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;"><a href="http://aremaniantb.files.wordpress.com/2010/07/4763285395_8de6b536fc.jpg" style="border-bottom-color: rgb(168, 239, 157); border-bottom-style: dashed; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #a8ef9d; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-563" src="http://aremaniantb.files.wordpress.com/2010/07/4763285395_8de6b536fc.jpg?w=640" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="4763285395_8de6b536fc" /></a></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Memang anggota kedua suporter berasal dari pribadi-pribadi yang mempunyai pandangan dan pola pikir yang berbeda-beda, ada yang mudah terprovokasi oleh pihak lain, ada pula yang dapat berpikir secara bijak. Semoga kita adalah yang kedua tersebut. Tidak usah kita ikut-ikutan suporter lain yang menggaungkan permusuhan. Perdamaian harus terus diusahakan, tak pernah ada kata bosan maupun menyerah!</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Hendaknya Viking/Bobotoh menggunakan atribut mereka sendiri, bukan menggunakan atribut suporter klub lain, untuk menghindari ketidakjelasan identitas. Kita mengetahui bahwa dengan adanya persahabatan antara Viking dan Bonek, dapat dimungkinkan Viking/Bobotoh menggunakan atribut Bonek, yang mungkin saja dapat memancing emosi sebagian Aremania yang belum mampu berpikir secara dewasa. Kedua belah pihak pun harus saling menjaga perasaan suporter lain.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Banyak suporter merasa bahwa kesetiaannya pada klub yang didukungnya adalah dengan cara membela mati-matian, dan merasa tidak terima bahwa klub atau suporternya dihina dengan kata-kata yang tidak sopan, bahkan menjurus ke arah pelecehan. Suporter pun akan melakukan aksi balasan, dengan bentuk yang sama, atau malah lebih keras. Nah, kalau sudah begini kapan akan berdamai? Harus menunggu kiamatkah?</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Mengapa sanggahan ejekan tersebut tidak kita lakukan dengan cara-cara yang lebih elegan, tak hanya sekadar bermanis kata, namun sebuah bukti nyata. Kita patut belajar kepada Sam Harie Pandiono, tentu nawak-nawak mengikuti beritanya, bahwa seseorang yang benar-benar fanatik terhadap Arema Indonesia ini rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk hal-hal yang mungkin hanya dapat dipahami oleh suporter sepakbola lain yang sama fanatiknya, yaitu memesan bendera Arema Indonesia dengan ukuran super besar dengan berat lebih dari 10 kg, untuk dibentangkan dalam waktu yang cukup singkat di Afrika Selatan pada gelaran Piala Dunia 2010. Dan membawa bendera Arema Indonesia kemana-mana sebagai identitas agar khalayak internasional tahu bahwa Arema Indonesia itu ada. Betapa membanggakannya hal tersebut bagi Aremania di tanah air. Belum tentu ada suporter Indonesia seperti beliau. Serta rencana-rencananya kedepan untuk mengaktifkan Arema korwil Eropa yang dianggap ‘melempem’.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Melihat eksistensi beliau, tidakkah nawak-nawak malu kalau masih saja mengurusi kemelut dengan suporter lain yang tak kunjung usai. Apakah tidak ada cara lain untuk eksis selain dengan anarkis dan rasis?</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Tak sepatutnya nyanyian rasis diperdengarkan lagi, ataupun ejekan kepada suporter lain ketika mengenakan atribut suporternya di kota kita sendiri, selain itu tidak dewasa apabila status Facebook kita menyatakan bahwa suporter lain adalah badut, ataupun perang argumen di dunia maya. Suporter yang hanya ikut-ikutan dan tak punya pendirian tersebut mungkin hanya berani kalau bersama-sama, alias ‘keroyokan’, coba ditantang satu lawan satu, belum tentu mereka mau. Ya, sebuah solidaritas yang kurang benar jalannya.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Ada salah satu komentar dalam Grup ‘Aremania dan Viking Satu Warna’ di Facebook yang berbunyi “kayaknya kita butuh dijajah Belanda dan Jepang, biar kompak satu Indonesia”, membaca komentar tersebut kita seharusnya merasa miris, bahwa persatuan yang telah diusahakan secara susah payah hingga mengorbankan nyawa yang tidak sedikit itu rupanya sudah tidak punya arti lagi bagi suporter sepakbola Indonesia. Padahal kita yakin benar bahwa kita adalah seorang WNI. Sebagian besar mereka justru lebih senang membalas tindakan suporter lain yang tidak dewasa dengan tindakan yang sama tidak dewasanya pula.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Padahal sadarkah kita dimana kita berada? Kita masih mengibarkan dan menghormati bendera yang sama, Merah Putih. Kita masih memiliki ideologi yang sama, Pancasila. Kita masih di tanah air yang sama, Indonesia. Sadarlah itu wahai suporter Indonesia! Perbedaan itu memang indah, namun akan jauh lebih indah bila dilengkapi dengan perdamaian. Loyalitas terhadap klub yang membabi buta tidak ada manfaatnya, hanya akan menambah citra buruk sepakbola tanah air saja. Bukan saatnya kita menonton kericuhan antar suporter, tapi sepakbola yang ‘fair play’ dan berkualitaslah yang menjadi tujuan kita datang ke stadion.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;"><a href="http://aremaniantb.files.wordpress.com/2010/07/4763923548_02a35c2ef1.jpg" style="border-bottom-color: rgb(168, 239, 157); border-bottom-style: dashed; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #a8ef9d; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-564" src="http://aremaniantb.files.wordpress.com/2010/07/4763923548_02a35c2ef1.jpg?w=640" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: initial; border-bottom-style: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" title="4763923548_02a35c2ef1" /></a></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Semoga pertengahan Juli nanti, pemain dan ofisial klub Persib Bandung, beserta Viking/Bobotoh dapat merasakan sambutan hangat Aremania dan publik Malang Raya akan kedatangan mereka. Aremania harus memulainya terlebih dahulu, karena apa yang akan terjadi pada tanggal 18 Juli 2010 tersebut menjadi acuan pada pertandingan selanjutnya yang berlangsung empat hari kemudian di Bandung. Sambutan baik dari Viking/Bobotoh Bandung pun tentu sangat diharapkan pada laga selanjutnya. Mengingat pada dasarnya Aremania-Viking tidak punya masalah apa-apa. Sungguh sesuatu yang sangat kita harapkan.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Arema Parahyangan menghimbau kepada publik bola Malang Raya untuk menyambut baik kedatangan rekan-rekan Viking. Sesuatu hal yang sangat menyenangkan apabila adegan penyambutan Viking oleh Aremania pada Film Romeo Juliet dapat berlangsung secara nyata menjelang 18 Juli 2010. Kalau sambutan Aremania terhadap Viking baik, maka tak perlu khawatir bagi Aremania untuk tour tandang ke Bandung. Sekali lagi, laga tersebut merupakan sebuah pembuktian kedua suporter biru, apakah masih pantas memiliki jargon “One Soul, One Blue”.</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Arema Parahyangan, yang memiliki ikatan emosi dengan kedua kota, yaitu Malang dan Bandung merasa bahwa pertandingan Arema Indonesia vs Persib Bandung adalah salah satu pertandingan terpenting tahun ini. Semoga kami dapat mengadakan acara nonton bareng, karena tidak semua Aremania di Bandung dapat mendukung langsung di Malang. Dan alangkah mengandung ‘mbois’ apabila pada acara nobar tersebut, kami dapat mengundang perwakilan Viking untuk duduk bersama, menikmati pertandingan melalui layar kaca, dengan sedikit cemilan ala kadarnya, sumbangan buah dari nawak-nawak Caringin, sambil bersorak sorai mendukung tim kesayangan masing-masing, dan sedikit umpatan khas suporter kala jagoan masing-masing gagal mempertahankan bola. Alangkah mesranya seandainya dapat terjadi…</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Buktikan bahwa Malang adalah kota yang mempunyai suporter dewasa dan patut dijadikan teladan (bukan badut)!</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">“Satukan jiwa satukan rasa. Damai di hati kita bersaudara. Damai, damai saudaraku. Jabat erat penuh kasih sayang. Untuk apa terus bertengkar. Pertemuan ini adalah kabar.” (Kabar Damai by D’Kross ft Anto Baret)</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;"><i>Jabat erat, kabeh dulur!</i></div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">Salam Satu Jiwa dari Arema Parahyangan</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">(marlitha_giofenni@yahoo.co.id Aremanita tak pernah berhenti menunjukkan aksi, masih punya nyali sekalipun telah mendapat intimidasi!)</div><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0.2em; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0.6em; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;">sumber : <a href="http://tribunaremania.com/pembuktian-one-soul-one-blue/#more-785" style="border-bottom-color: rgb(168, 239, 157); border-bottom-style: dashed; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #a8ef9d; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; text-shadow: rgb(68, 68, 68) 0px 0px 4px; vertical-align: baseline;" target="_blank">tribunaremania.com</a></div></div>IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-305519866002396601.post-70630038578454385532012-02-09T17:23:00.000-08:002012-02-16T23:37:08.663-08:00sejarah aremania<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRK9KfiL7GNgAj9IgWgYNBdjvKhr5J4VKRIrbQqV9RQu-6aaqLAubLoIjkzG9iKQM4H4oKDbCxFeDGBPASaTQLJAcyWwJWOHMdM8NrlxgPj-dJxzz7n09Oz9pJH2WYdnHgWXcDpna-2p8v/s1600/index.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRK9KfiL7GNgAj9IgWgYNBdjvKhr5J4VKRIrbQqV9RQu-6aaqLAubLoIjkzG9iKQM4H4oKDbCxFeDGBPASaTQLJAcyWwJWOHMdM8NrlxgPj-dJxzz7n09Oz9pJH2WYdnHgWXcDpna-2p8v/s1600/index.jpeg" /></a></div>Sejarah Aremania: zaman Galatama<br />
<br />
▪ Arema berdiri pada Agustus 1987. Pada waktu itu Liga Indonesia dibagi dua: Liga tim semi-profesional bernama Galatama dan Liga Perserikatan.<br />
<br />
▪ Selama zaman Galatama beberapa geng pemuda Malang merupakan para suporter Arema. Selama zaman <br />
<a name='more'></a>itu suporter Arema bukan suporter murni tetapi suporter brutal seperti Hooligan Inggris. Perilaku geng-geng tersebut berdasarkan pada egoisme yang buruk. Di stadion setiap geng mencoba membuktikan siapa yang paling keras.<br />
<br />
▪ Selama zaman itu persaingan keras antara suporter Surabaya dan Malang dimulai. Sering terjadi di Surabaya pengrusakan kendaraan yang berplat N dan di Malang kendaraan yang berplat L mengalami hal yang serupa. Juga pada tahun 1992 ada semacam ‘sweeping’ menghadapi orang Surabaya di Malang. Polisi harus melaksanakan operasi agar aksi brutal itu dapat dicegah.<br />
<br />
<span class="fullpost"><br />
<br />
<br />
Sejarah Aremania: zaman Ligina<br />
<br />
▪ Sekitar pertengahan tahun 1990-an istilah Aremania mulai dipakai sebagai nama suporter Arema. Sementara itu geng-geng di Malang mulai luntur.<br />
<br />
▪ Anggota geng yang pada akhir tahun 1980-an masih muda, di pertengahan tahun 1990-an sudah lebih dewasa. Munculnya generasi geng baru di Malang tidak terjadi karena faktor perubahan sepak bola di Indonesia dan upaya pencegahan dari beberapa tokoh Aremania.<br />
<br />
▪ Pada tahun 1990-an pemain asing mulai bermain untuk klub-klub Liga Indonesia. Pada tahun 1994 klub Galatama dan Perserikatan digabungkan menjadi Ligina. Setelah itu klub-klub dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah timur dan wilayah barat. Pada akhir Ligina juara Ligina ditentukan dengan putaran ‘play-off’. Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mulai mendorong perkembangan Liga yang lebih profesional.<br />
<br />
▪ Nama Aremania serta simbol Singo Edan diciptakan oleh beberapa tokoh Aremania sehingga dapat mempersatukan suporter Arema. Suporter Arema didorong tokoh Aremania menjadi rukun dan sportif.<br />
<br />
▪ Namun proses itu mengalami hambatan. Persaingan keras antara suporter Malang dan Surabaya terjadi sampai sekarang. Konflik antara dua kelompok suporter ini di Malang masih terjadi sampai tahun 1999.<br />
<br />
▪ Insiden di luar Malang terjadi sampai tahun 2001. Yang paling parah setelah zaman Galatama terjadi di Sidoarjo pada Mei tahun 2001.<br />
<br />
Aremania: Bukan Organisasi<br />
<br />
▪ Persatuan Aremania bersdasarkan pada ide inklusif, yaitu bahwa semua suporter Arema bersaudara. Sistem ketertiban suporter tergantung pada pengurus suporter, Koordinator Wilayah atau korwil. Tokoh korwil adalah pengurus suporter di sebuah kampung atau daerah.<br />
<br />
▪ Tokoh korwil mempunyai hubungan dengan RT setempat, Polresta Malang dan PS Arema. Kalau Aremania ingin menyaksikan pertandingan di luar Malang harus meminta izin terlebih dahulu.<br />
<br />
▪ Anggota korwil yang membayar iuran mendapatkan dua kartu identitas Aremania. Anggota Aremania pasti mendapatkan tiket pertandingan melalui tokoh korwil dengan harga loket. Kalau anggota ikut tur dia diakui sebagai Aremania di berbagai tempat karena memakai kartu identitas tersebut.<br />
<br />
▪ Manfaat untuk para suporter adalah mereka menjadi sangat tertib di kandang sendiri atau di kota klub lawan. Karena sistem organisasi itu, ribuan suporter bisa datang ke Jakarta atau Gresik tanpa ada masalah serius apapun.<br />
<br />
▪ Di antara korwil yang ada di Malang tidak ada ketua umum. Begitu banyak korwil kadang-kadang tidak ada kesepakatan. Dan usulan bahwa Aremania seharusnya dilembagakan ditolak. Aremania tidak dapat dengan mudah disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk tujuan tertentu karena Aremania bukan sebuah organisasi. Aremania tergantung pada tujuan dasar untuk mendukung Arema. Kalau Aremania disalahgunakan barangkali persatuannya akan hancur.<br />
<br />
Atraksi Pertandingan Arema<br />
<br />
Suporter Arema telah membuat atraksi pertandingan selain pertandingan sepak bola itu sendiri. Yang tersebut dibawah ini adalah hal-hal yang terjadi sebelum dan selama berlangsungnya pertandingan:<br />
<br />
12.00 Daerah di sekitar stadion Gajayana kandang tim Singo Edan mulai didekati suporter.<br />
<br />
14.00 Sektor ekonomi mulai ramai sekali.<br />
<br />
14.30 Tribun VIP mulai ramai.<br />
<br />
15.00 Dirigen Aremania tiba di stadion. Di belakang gawang utara dirigennya bernama Yuli. Di gawang selatan dirigennya bernama Kapet. Mereka memulai semacam latihan sorak-sorai, lagu dan dansa yang terus berlangsung sampai akhir pertandingan.<br />
<br />
15.20 Pemain-pemain masuk lapangan untuk latihan. Nama setiap pemain dipanggil satu persatu oleh penyiar. Pemain Arema menerima tepuk tangan yang meriah.<br />
<br />
15.25 Penonton semua berdiri, mengangkat syalnya dan dengan kompak menyanyikan lagu ‘Padamu Negeri’.<br />
<br />
15.30 Permulaan pertandingan sepak bola.<br />
<br />
Di belakang gawang terjadi semacam pesta suporter. Ada beberapa pemain tambur yang membantu dirigen. Ada bermacam-macam lagu dinyanyikan suporter sambil menirukan gerak-gerik dirigen. Selama dansa itu, suporter melambaikan tangan dan syal atau bendera sambil melompat-lompat.<br />
<br />
17.30 Pertandingan telah berakhir dan Aremania pulang. Walaupun kalah Aremania tidak membuat kericuhan.<br />
<br />
Aremanita: Kehadiran suporter perempuan<br />
<br />
▪ Selama Ligina VIII di stadion Gajayana tidak ada masalah yang lebih serius dari lemparan botol plastik.<br />
<br />
▪ Sudah begitu aman bagi suporter perempuan untuk hadir. Lagipula mereka berkumpul atas nama Aremanita. Aremanita berusaha untuk menghapus tanggapan negatif terhadap suporter perempuan di Malang.</span><br />
<br />
acil15.blogspot.com</div>IIinpoo!!!http://www.blogger.com/profile/03072457399644359836noreply@blogger.com0